Minggu, 14 Juni 2020

MAKALAH K3 PERGUDANGAN-Mir'atus Zakiyah

ANALISA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA GUDANG

 

Mir’atus Zakiyah

Fakultas Teknik Jurusan Teknik Elektronika Politeknik Elektronika Negeri Surabaya

 

email: miratus.zakiyah23@gmail.com

 


 

BAB I PENDAHULUAN

 

1.1 Latar Belakang

 

Gudang merupakan suatu tempat yang biasanya digunakan untuk menyimpan barang.Tidak hanya itu, kadang beberapa gudang juga digunakan sebagai tempat pemackingan produk. Tentunya, banyak karyawan yang akan melakukan aktifitas produksi disana. Namun, Penerapan kinerja Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) kadang kurang diperhatikan. Masih banyaknya tata letak kardus yang tidak mengikuti aturan penataan kardus dan barang sesuai dengan Standar Operational Procedure (SOP), dan pekerja meyakini dengan kardus yang hanya ditata dengan bagian paling atas ditali itu sudah merupakan cara paling aman yang menimbulkan potensi bahaya baik pada pekerja maupun pada pelanggan yang berjalan tepat dibawahnya. Tidak hanya itu, banyak juga para pekerja yang kadang terjadinya salah urat saat pengangkatan barang merupakan masalah yang harus diatasi.

K3 sendiri sudah merupakan tuntutan utama dalam suatu sistem yang telah disepakati baik dari nasional maupun internasional, OHSAS atau Occupational Health and Safety Assesment Series dan ISO atau International Organization for Standardization merupakan salah satu dari standarisasi untuk Kesehatan dan keselamatan kerja (K3). Pemerintah juga membuat peraturan perundang undangan khusus untuk Keselamatan Kerja Undang Undang Nomor 1 Tahun 1970, dengan menimbang bahwa setiap tenaga kerja berhak mendapat perlindungan atas keselamatannya dalam melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan produktivitas nasional. Kesadaran penerapan K3 pada lingkungan kerja  yang berinteraksi secara langsung dengan pelanggan mau tidak mau harus ditingkatkan. Lingkungan yang aman dan nyaman harus dilaksanakan oleh seluruh subyek yang berada dalam suatu sistem tersebut. Bureau of Labor Statistics mencatat, lebih dari 3 juta kecelakaan terjadi di tempat kerja setiap tahunnya dan diantaranya banyak terjadi di area gudang. Bahkan, sektor pergudangan memiliki tingkat kecelakaan  dengan cedera fatal tertinggi dibanding sektor lainnya.Maka dari itu, ada satu hal penting yang perlu diperhatikan pekerja saat bekerja di area gudang, yakni keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di pergudangan, agar kerugian perusahaan dari berbagai aspek (biaya, waktu, cedera, dan produktivitas) dapat diminimalkan. Terlebih proses kerja di gudang mengandung banyak potensi bahaya yang bisa mengakibatkan cedera, sehingga para pekerja

 

harus benar-benar memahami prosedur K3 saat melakukan pekerjaannya. Sehingga perlu diberi pengetahuan dan pelatihan tentang k3 tersebut untuk menghilangkan hazard atau potensi bahaya yang berada di seluruh wilayah tersebut.

 

1.2 Tujuan dan Manfaat

Tujuan dari penulisan artikel ini adalah untuk memberikan wawasan mengenai Kesehatan dan Keselamatan kerja yang harus diterapkan oleh pekerja di gudang juga sebagai sarana evaluasi pembaca untuk membantu terlaksananya K3 tersebut.

 

Dapat bermanfaat untuk menambah wawasan mengenai K3 pergudangan bagi karyawan maupun non karyawan.

 

1.3 Batasan Masalah

  1. Membahas peraturan mengenai Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
  2. Membahas definisi pergudangan serta K3 pergudangan
  3. Contoh kecelakaan kerja K3, bahaya, serta solusinya
  4. Analisa keselamatan dan kesehatan kerja pada pergudangan di Indonesia

 

BAB II PEMBAHASAN

 

2.1 Konsep Dasar

          Keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja merupakan salah satu aspek penting yang perlu mendapatkan perhatian serius, karena apabila hal tersebut diabaikan maka kecelakaan yang dialami oleh para pekerja akan berakibat pada turunnya kualitas kerja yang di lakukan oleh para pekerja itu sendiri, sehingga segala bentuk kegiatan yang dilakukan akan mengalami gangguan seperti tenaga kerja yang diperlukan menjadi berkurang.

 

      2.1.1 Peraturan – peraturan K3

a.        Undang – undang K3 (keselamatan dan kesehatan kerja)

1.       Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.

2.       Undang-Undang Republik Indonesia No 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan

 

b.       Peraturan Menteri terkait K3 (keselamatan dan kesehatan kerja)

1.       Permenakertrans RI No 3 Tahun 1978 tentang Penunjukan dan Wewenang Serta Kewajiban Pegawai Pengawas Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Ahli Keselamatan Kerja.

2.       Permenakertrans RI No 2 Tahun 1980 tentang Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja Dalam Penyelenggaraan Keselamatan Kerja.

3.       Permenakertrans RI No 1 Tahun 1981 tentang Kewajiban Melapor Penyakit Akibat Kerja.

4.       Permenakertrans RI No 3 Tahun 1982 tentang Pelayanan Kesehatan Tenaga Kerja.

5.       Permenaker RI No 4 Tahun 1987 tentang Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja Serta Tata Cara Penunjukan Ahli Keselamatan Kerja.

6.       Permenaker RI No 2 Tahun 1992 tentang Tata Cara Penunjukan, Kewajiban dan Wewenang Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

7.       Permenaker RI No 4 Tahun 1995 tentang Perusahaan Jasa Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

8.       Permenaker RI No 1 Tahun 1998 tentang Penyelenggaraan Pemeliharaan Kesehatan Bagi Tenaga Kerja dengan Manfaat Lebih Dari Paket Jaminan Pemeliharaan Dasar Jaminan Sosial Tenaga Kerja.

9.       Permenaker RI No 3 Tahun 1998 tentang Tata Cara Pelaporan dan Pemeriksaan Kecelakaan.

c.        Peraturan K3 Pergudangan

1.       Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang no.20 tahun 1960 tentang Pergudangan.

2.       Pasal 1 angka 1 Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 90/M-Dag/Per/12/2014 Tahun 2014 tentang Penataan dan Pembinaan Gudang (“Permendag 90/2014”)

 

2.1.2 Teori K3 Tentang Gudang

Definisi Gudang

             Menurut Pasal 1 angka 1 Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 90/M-Dag/Per/12/2014 Tahun 2014 tentang Penataan dan Pembinaan Gudang (“Permendag 90/2014”), Gudang adalah suatu ruangan tidak bergerak yang tertutup dan/atau terbuka dengan tujuan tidak untuk dikunjungi oleh umum, tetapi untuk dipakai khusus sebagai tempat penyimpanan Barang yang dapat diperdagangkan dan tidak untuk kebutuhan sendiri.

 

APD (Alat Pelindung Diri) Gudang yang Digunakan

 

        Gunakan APD yang sesuai dengan potensi bahaya dan tipe paparan di gudang, seperti :

1.        Helmet atau topi

Helmet atau topi pelindung digunakan untuk melindungi kepala dan paparan bahaya seperti kejatuhan benda atau tekena bahaya listrik. Penggunaan topi pelindung harus sesuai dengan lingkar kepala. Sehingga nyaman digunakan dan efektif untuk melindungi kepala pada saat pemakaian. Untuk topi pelindung biasanya digunakan oleh petugas pergudangan (Store) dan Teknisi Mesin.

2.          Apron (baju pelindung)

Apron biasa disebut dengan celemek merupakan alat pelindung tubuh yang digunakan untuk melindungi dari percikan bahan kimia dan suhu panas. Apron sering digunakan dalam gudang bahan kimia.

3.          Kacamata pelindung

Kacamata pelindung adalah alat yang digunakan untuk melindungi mata dari bahaya loncatan benda tajam, debu, partikel kecil, mengurangi sinar yang menyilaukan dan melindungi mata dari partikel bahan kimia.

4.          Sarung tangan

Sarung tangan adalah perlengkapan yang digunakan untuk melindungi tangan dari kontak langsung bahan kimia, tergores atau luka tangan akibat dari sentuhan dengan benda yang tajam dan panas.

5.          Pelindung kaki (Safety Shoes)

Safety Shoes merupakan perlengkapan yang digunakan untuk melindungi kaki dari benturan benda, kejatuhan benda, benda yang tajam seperti kaca atau potongan baja, larutan bahan kimia dan menghindari diri dari setruman aliran listrik. Seperti yang saya ketahui, sepatu Safety pada ujungnya terdapat besi yang di balut dengan karet untuk melindungi ujung kaki dari kejatuhan benda yang cukup berat. Biasanya sepatu ini digunakan oleh petugas gudang dan petugas yang bekerja di lapangan.

6.          Masker

Masker merupakan alat pelindung diri yang digunakan untuk melindungi alat-alat pernafasan seperti hidung dan mulut yang beresiko bahaya seperti asap solder, debu dan bau bahan kimia yang ringan.

 

Rambu-Rambu Pada Gudang

                Rambu-rambu sangat penting agar tidak terjadi penyebab pelanggaran K3. Berikut merupakan rambu-rambu yang biasa digunakan pada gudang :

 

                                            

Gambar 1.1 Rambu-rambu K3 Pergudangan

Kecelakaan K3 pergudangan beserta solusinya

             Occupational Safety & Health Administration (OSHA) telah mengidentifikasi penyebab umum terjadinya kecelakaan di gudang, antara lain:

Pengoperasian Forklift

Bahaya : Kecelakaan forklift seringkali terjadi melibatkanpejalan kaki, forklift rubuh ketika mengangkat beban, beban terjatuh ketika diangkat, pekerja atau operator tertimpa beban, dan tabrakan forklift.

Solusi :

• Operator forklift harus ikuti kursus, hingga dapat menjalankan forklift dengan benar dan aman. Hanya pekerja yang kompeten yang dibolehkan menjalankanforklift.

• Operator harus melakukan perawatan dan perbaikan forklift dengan cara teratur untuk meyakinkan keadaan forklift selalu aman.

Operator harus melakukan kontrol menyeluruh sebelumnya menjalankan forklift, termasuk mengecek baterai atau cairan hidrolik pada forklift.

• Pakai sabuk pengaman sebelum menjalankan forklift. Ikuti prosedur aman saat mengangkat dan menurunkan barang. Jauhi mengangkut barang melebihi kemampuan kapasitas yang sudah ditetapkan

.• Sebelum menjalankan forklift, lihat terlebih dahulu load chart (grafik beban) yang tercantum pada forklift.

• Operasikan forklift sesuai kecepatan yang disarankan. Kurangi kecepatan saat berada di tikungan atau persimpangan, saat melewati rel atau gundukan, saatberada di jalan yang licin, saat melalui ruang sempit, dan saat banyak pejalan kaki.

K3 Pergudangan

• Jauhi bercanda dan ugal-ugalan saat menjalankan forklift. Janganlah memakai forklift untuk pekerjaan/ maksud apa pun, seperti mengangkut penumpang atau memakai forklift untuk akses bekerja di ketinggi.

• Jagalah jarak aman sekitar 3 m pada forklift dengan pejalan kaki dan dengan operasi forklift lain.

 

Teknik Manual Lifting/Handling

Bahaya : Teknik manual lifting/handling yg tidak tepat akan berisiko menyebabkan cedera seperti radang otot dan keseleo, masalah sendi dan tulang pada tangan, bahu tulang belakang, dan kaki, cedera pada otot sekitar leher dan kepala, sakit kritis sampai kelelahan. Pada semua pekerjaan manual handling dan pekerjaan yang berisiko menyebabkan cedera. Jika diperlukan, dapat mendesain kembali teknik manual handling dan menggantinya dengan teknik pengangkatan mekanis, misalnya memakai lift truck, pallet truck, atau trolley.

Kerjakan teknik manual handling dengan benar, salah

satunya :

• Perhatikan garis kemampuan, artinya sikap badan

dengan memposisikan kaki ke arah beban yang diangkat. Posisi kuda-kuda akan sangat merubah

kemampuan dalam melakukan pengangkatan beban

• Angkat beban sedekat mungkin dengan badan dan

pastikan tulang punggung tetaplah tegak saat

mengangkat beban

• Jagalah agar beban tetap dekat dengan pinggang ketika benda dipindahkan dan pandangan juga harus bebas dari terhalang dan kondisi ruang kerja tak ada gangguan

• Jalanlah dengan cara menyamping saat menuruni

tangga atau lorong untuk melindungi stabilitas dan

memudahkan melihat jalur yang dilalui

• Pastikan kepala untuk tetap tegak dan pandangan lurus ke depan

• Janganlah mengangkat beban melebihi batas berat

beban maksimum.

 

Hazard Communication

Bahaya : Tidak sengaja menghirup bahan kimia beracun, bahan kimia kontak dengan mata, atau luka bakar akibat terserang tumpahan atau percikan bahan kimia beresiko.

Solusi :

• Pastikan setiap bahan kimia beresiko yang ada di

gudang memiliki data Material Safety Data Sheet

(MSDS) yang komplit.

• Pastikan rambu K3 bahan kimia yang terpasang di ruang gudang terlihat terang dan dapat dipahami oleh pekerja.

• Ikuti panduan pada MSDS saat mengatasi bahan kimia beresiko.

• Berikan training pada karyawan tentang perlakuan, resiko apabila terkena bahan kimia, alat pelindung diri yang dipakai sampai cara membersihkan tumpahan bahan kimia.

• Siapkan perlengkapan untuk membersihkan tumpahan dan taruh di dekat ruang penyimpanan bahan kimia.

• Buat prosedur tercatat untuk menangani tumpahan bahan kimia.

• Pakai alat pelindung diri yang tepat sesuai potensi bahaya berbahan kimia.

• Simpan semua bahan kimia di ruang khusus dan aman.

• Simpan bahan kimia di ruang yang jauh dari jalur forklift.

 

Alat Pelindung Diri (APD)

Bahaya : Kelalaian dalam memakai APD atau memakai APD yg tidak tepat dapat menyebabkan bahaya seperti terkena tumpahan atau percikan bahan kimia, terkena jatuhan benda dari atas, terpeleset dan tersandung.

Solusi :

• Lakukan penilaian resiko untuk mengidentifikasi potensi bahaya yang ada di ruang kerja.

• Gunakan APD yang sesuai dengan potensi bahaya dan tipe paparan di ruang kerja. Untuk ruang gudang, pekerja dapat memakai APD seperti pelindung kepala, baju pelindung, pelindung mata, pelindung tangan, dan pelindung kaki.

 

Pengaturan Palet atau Pengaturan Racking

Bahaya : Pengaturan palet atau barang yg tidak benar dapat menyebabkan jatuhnya barang dan mencederai pekerja.

Solusi :

• Jangan menggunakan palet yang telah rusak atau rapuh.

• Jangan menyimpan barang dengan beban berlebihan diatas palet.

• Letakan palet yg tidak digunakan ditempat khusus

dengan jarak jauh dari rak penyimpanan.

• Palet atau barang harus ditempatkan di permukaan yang datar.

• Letakan barang yang lebih berat di posisi paling bawah atau menengah pada rak.

Jangan menggunakan tumpukan palet atau palet pada forklift sebagai akses untuk bekerja di ketinggian atau sebagai basis bekerja.

• Dengan system racking, dapat menempatkan jala atau jaring di belakang rak atau pagar pengaman untuk hindari benda jatuh.

• Susun palet atau barang dengan rapih dan aman.

• Lakukan kontrol pada rak dengan secara berkala oleh orang yang kompeten

• Jangan memanjat rak penyimpanan atau palet yang tersusun untuk menghindari resiko terjatuh

• Gunakan APD pendukung seperti safety helmet, sarung tangan, safety shoes saat bekerja di gudang.

 

Terpeleset dan Tersandung (Slip & Trip)

Bahaya : Kecelakaan terpeleset dan tersandung dapat menyebabkan cedera yang serius di bagian pergelangan kaki, lutut, dan punggung. Bahkan juga, UK Healthy And Safety Executive mengatakan kalau 90% kecelakaan terpeleset dan tersandung dapat mengakibatkan cedera patah tulang. Lebih fatal lagi, dapat menyebabkan pada kematian.

Solusi :

• Bersihkan kontaminan sesegera mungkin.

• Pakai cara pembersihan lantai yang tepat

• Spot cleaning yaitu cara pembersihan lantai dengan

hanya bersihkan titik tertentu dimana tumpahan terjadi.

• Mopping atau mengepel lantai dengan memakai kain pel efisien dipakai pada lantai yang halus.

Pastikan pencahayaan di ruang kerja memadai

• periksa keadaan lantai kerja untuk mengidentifikasi ada permukaan yg tidak rata atau rusak. Ganti/perbaiki segera apabila diperlukan

• Tutup kabel listrik atau selang yang melintang di ruang pejalan kaki untuk meminimalisir resiko tersandung dan membuat perlindungan kabel atau selang dari kerusakan

• Gunakan alas kaki atau safety shoes yang tepat dan anti slip saat melakukan aktivitas di gudang.

     

2.2 Data Pendukung

         

                                        

Gambar 2.1 Data Jumlah kecelakaan Kerja Pergudangan

Sumber: BPS tahun 2014 (diolah)

 

Dari data diatas dapat disimpukan bahwa kecelakaan kerja pada gudang sering terjadi. Hal itu disebabkan karena pekerja kurang hati – hati  dan tidak memahami dengan betul prosedur keselamatan kerja. Penyebab dari kecelakaan pada gudang banyak jenis, terutama korsleting listrik, kebakaran, dan masih banyak lagi. Berikut contoh gambar kecelakaan kerja pada gudang :

 

                                                

 

Gambar 2.2 Kebakaran pada gudang mercon di Binjai, Langkat, Sumatera Utara

Sumber :detiknews

 

Gambar 2.3 Kebakaran pada gudang mercon di Kosambi, Tangerang

Sumber : Tirto.id

 

Gambar 2.4 Pekerja ditemukan bersimbah darah di gudang karung goni

Sumber :IDNTIMES

 

 

2.3 Analisa dan Pembahasan

          Seperti dilihat pada tabel, bahwa angka kecelakaan K3 di indonesia sangatlah banyak salah satunya pada pergudangan. Kecelkaan K3 yang sering terjadi pada gudang yaitu kebakaran. Para polisi menduga hal itu disebabkan lemahnya sistem K3. Sehingga peristiwa tersebut menelan beberapa korban jiwa. Pada kebakaran gudang mercon di Binjia, Sumatera Utara menelan 28 korban yang ditemukan di kamar itu depan. Setelah diselidiki ternyata kondisi gudang' korek gas atau mancis terbakar dalam keadaan tertutup, bahkan jendela bangunan disebut dibeton. Dan pintu gudang dalam keadaan terkunci

Untuk gambar kedua, yaitu kebakaran gudang mercon di kosambi dikarenakan korsleting listrik sehingga mercon terkena percikan dan menimbulkan kebakaran. Dan untuk gambar ketiga, ditemukan pekerja dalam keadaan tewas di dekat mesin pencuci karung goni. Polisi mengidentifikasi bahwa penyebabnya karena kecelakaan kerja.

 

Dari data jumlah angka kecelakaan kerja dan contohnya, dapat dikatakan bahwa K3  mengenai pergudangan masih lemah. Padahal seharusnya, setiap ruang kerja harus memiliki sistem K3 yang sangat kuat dan pekerja harus diberi sosialisasi mengenai K3 agar tidak terjadinya kecelakaan kerja. Dan setiap perusahaan harus bisa menganalisa nilai potensi bahaya setiap fasilitas yang ada dalam gudang, sehingga jika terjadi kerusakan maka dapat segera teridentifikasi dan diperbaiki.

 

 

 

BAB III PENUTUP

 

3.1 Kesimpulan

          Pergudangan merupakan bagian penting dari segi industri. Namun, masih banyak kecelakaan kerja pada gudang yang disebabkan oleh lemahnya sistem K3 di gudang tersebut. Sehingga perlunya sistem K3 yang sangat kuat yang sesuai pada peraturan pemerintah mengenai K3 yaitu Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 90/M-Dag/Per/12/2014 Tahun 2014 tentang Penataan dan Pembinaan Gudang (“Permendag 90/2014”). Dan para pekerja harus diberikan bekalilmu mengenai K3 dengan baik.

3.2 Saran/Rekomendasi

          Informasi mengenai analisa keselamatan dan kesehatan kerja pergudangan  hanya sedikit. Sehingga jurnal ini masih belum lengkap. Untuk pembaca yang ingin meneruskan, sebaiknya ditambahkan lagi informasi mengenai data kecelakaan kerja pergudangan yang terbaru dan contoh-contoh kecelakaan kerja pergudangan yang terjadi di Indonesia serta cara mengatasinya. Dengan begitu informasi yang akan didapat semakin jelas dan semakin paham sehingga semakin meminimalisirnya kecelakaan yang terjadi pada pergudangan.

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

 

[1]    http://eprints.ums.ac.id/46101/3/BAB%20I%20tu      gas%20akhir.pdf  (16 April 2020)

[2]    https://www.safetysign.co.id/news/279/7-Potensi-Bahaya-di-Area-Gudang-dan-Cara-Mengatasinya (16 April 2020)

[5]    https://docplayer.info/119901016-Harapan-baru-k3-nasional-di-tahun-baru.html (16 April 2020)

[6]   https://www.scribd.com/document/410014630/9-      -Pergudangan

[7]    https://bnpb.go.id/uploads/24/peraturan-kepala/2009/perka-6-tahun-2009-tentang-pedoman-pergudangan-1.pdf (19 April 2020)

[8]    https://tirto.id/menaker-usut-tuntas-kasus-kecelakaan-kerja-di-gudang-mercon-cy73 (19 April 2020)

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MAKALAH FILTER DIGITAL FIR (FINITE IMPULSE RESPONSE)

MAKALAH FILTER DIGITAL FIR (FINITE IMPULSE RESPONSE) BAB I PENDAHULUAN   1.1.    Latar Belakang             Filter merupakan suatu...